Perbedaan Narasi Sugestif dan Narasi Ekspositoris
1.Paragraf Narasi Ekspositoris
Paragraf Narasi Ekspositoris ini merupakan suatu narasi yang mengisahkan serangkaian peristiwa yang benar-banar nyata terjadi alias fakta, paragraf narasi ekspositoris disebut juga dengan paragraf narasi nonfiksi.
Adapun ciri-ciri Paragraf Narasi Ekspositoris adalah sebagai berikut :
- Memperluas pengetahuan
- Menyampaikan informasi faktual tentang suatu hal atau peristiwa
- Menyajikan kehidupan pribadi tokoh dari sisi yang dapat diamati
- Menggunakan penalaran
- Memiliki tingkatan subjektivitas yang relatif rendah
- Menggunakan bahasa yang bersifat informatif dengan penekanan pada pemakaian kata – kata denotatif
Sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945, Pembangunan Ekonomi Nasional dilakukan oleh tiga pelaku ekonomi yaitu BUMN/BUMD, BUMS dan Koperasi.Ketiga pelaku ekonomi tersebut di kenal dengan sebutan "tiga pilar perekonomian indonesia''.Dengan demikian,pembangunan ekonomi negara kita benar benar bertumpuh pada ketiga pelaku ekoomi tersebut.
2.Paragraf Narasi Sugestif
Paragraf Narasi Sugestif ini mengisahkan tentang sesuatu yang bersifat tidak nyata atau khayalan atau dapat pula menceritakan suatu peristiwa yang ada dalam kehidupan nyata.
Adapun ciri-ciri Paragraf Narasi Sugestif adalah sebagai berikut :
- Menyampaikan amanat maupun makna secara tersirat
- Menimbulkan daya khayal kepada para pembaca
- Penalaran hanya berfungsi sebagai fasilitas untuk menyampaikan makna, sehingga penalaran dapat dilanggar
- Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif yang hanya fokus pada penggunaan kata-kata konotatif
- Banyak menggunakan majas/gaya bahasa
Contoh Paragraf Narasi Sugestif :
Doni adalah anak pertama dari tiga bersaudara, Ayahnya sudah lama meninggal dia tinggal di rumah sederhana peninggalan Ayahnya bersama Ibu dan kedua Adiknya.Ibunya banting tulang siang malam memenuhi kebutuhan mereka bertiga.
Pagi itu seperti biasa Doni berangkat kerja,Doni bekerja di sebuah perusahaan swasta sebagai cleaning service,maklumlah Doni hanya tamatan sekolah menengah atas. Demi membantu Ibunya membiayai sekolah adiknya, Doni rela mengorbankan impiannya untuk melanjutkan sekolahnya ke Perguruan Tinggi. Walaupun banyak yang menghina pekerjaannya, tapi dia selalu semangat bekerja, Dia selalu berdoa agar Tuhan mewujudkan impiannya untuk melanjutkan sekolahnya dan mewujudkan mpiannya sebagai Sarjana.
Ini Sangat Membantu Sekaliii
BalasHapusSangat membantu sekali mksh banyak
BalasHapus